Kemulyaan bukan karena posisi,
Kemulyaan bukan karena pangkat,
Kemulyaan itu seberapa potensi yang kamu miliki kamu gunakan untuk menjadikan posisi itu menjadi baik sesuai kehendak Allah SWT
Kalau posisimu sedang menjadi paku maka jangan pernah punya keinginan menjadi palu. Jadilah paku yang paku yang baik, karena ketika dirimu mampu mengeratkan dengan kuat antara kayu yang satu dengan kayu yang lain, maka tanpa disuruhpun si palu akan berhenti sendiri memukulimu. kalaupun dia tetap memukulimu maka yang kena pukul bukan dirimu melainkan kayunya. sebaliknya jika kamu menjadi palu, cepatlah kamu memanfaatkan posisimu, supaya paku cepat menancap dan kayu tidak pecah.
Kemudian yang mana yang paling mulya diantara paku dan palu?
kedua-duanya akan menjadi mulya ketika masing-masing mampu memerankan fungsi dan tugasnya secara baik. paku yang baik adalah bukan paku yang mudah bengkok ketika ditancapkan ke kayu, sehingga kayu akan segera erat dan kuat. Palu yang mulya adalah yang kuat pukulannya sehingga paku yang dipukul tanpa menunda-nunda untuk menancap kedalam kayu.
Manusia tidaklah menjadi mulya ketika ia memiliki aset ratusan juta, milyaran, triliunan. manusia juga belum dikatakan mulya ketika ia mempunya jabatan yang tinggi dan pangkat yang dibanggakan. Kemulyaan seorang kaya raya, pejabat ketika ia dengan harta kekayaannya ia mampu memberikan manfaat harta itu untuk dirinya dan sekitarnya, dengan dengan jabatan ia mampu mengayumi yang ia pimpin.
Semoga menjadi Paku yang baik dan yang palu yang bermanfaat. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar