Athoma' (Indonesia: tamak) adalah memposisikan hati menginginkan apapun kepada selain Allah SWT. Sedangkan kebalikan dari Athoma' adalah Ar Roja' yaitu hati menginginkan apapun kepada Allah SWT.
Jadi Tamak atau Athoma' adalah murni pekerjaan hati bukan pekerjaan lahir. ini bisa diartikan bahwa walaupun secara lahir seperti suka mengumpulkan harta namun jika hatinya tidak menginginkan itu melainkan hanya menginginkan Allah, maka yang demikian itu tidak tergolong tamak. sebaliknya jika ada orang yang secara zahir sepertinya tidak menginginkan dunia materi, hidup bersahaja, namun jika dalam hatinya masih berharap kepada dunia; tidak kepada Allah, maka yang orang tersebut masih tergolong tamak.
Adapaun Tamak mampu dilawan dengan sikap Wirai (berhati-hati). secara syara' wira'i berarti tidak melakukan dosa-dosa kecil apalagi besar sehingga ia sangat berhati-hati dalam urusan transaksi dengan manusia menyangkut barang dan hal yang halal dan haram.
Namun Wirai yang menurut versi syara' demikian itu tidaklah mampu melawan sifat Tamak diatas, karena hanya wira' yang khos (wira'inya ahli tasawuf) yang mampu menandingi tamak. Wira'i khos itu meliputi 7 perilaku:
- Sihhatul Yaqien, yaitu memurnikan keyakinan bahwa semuanya hanya Allah SWT yang menghendaki
- Kamal al Ta'alluq Birabbi al'alamin, yaitu sempurnanya ketergantungan kepada Allah SWT yang menguasai Alam semesti, tidak menggantungkan kepada selain-Nya.
- wujud al Sukun Ilaihi, yaitu terwujudnya hati yang tenang bahwa semuanya akan kembali kepada Allah SWT.
- Wuquf al Himam 'alaih, yaitu menfokuskan semua keinginan, cita-cita, perhatian, konsentrasi hanya kepada Allah SWT.
- Thuma'ninah Al Qalbi 'alaih, yaitu hati tenang, khusu' kepada Allah SWT
- La yakuunu Rukuunu ila Ghairihi, yaitu tidak ada kecondongan hati sama sekali kepada selain Allah SWT.
- La Intishaba Ila Kholqin wala kaunin, yaitu tidak sesekali menyandarkan sesuatu kepada makhluk dan semua bentuk selain Allah SWT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar